Jumat, 18 Juni 2010

Kabupaten Kebumen






Kabupaten Kebumen, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Kebumen.


Perbatasan

Utara : Kabupaten Banjarnegara
Selatan : Samudra Hindia
Barat : Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap
Timur : Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo


Geografi

Secara geografis Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27' - 7°50' Lintang Selatan dan 109°22' - 109°50' Bujur Timur. Bagian selatan Kabupaten Kebumen merupakan dataran rendah, sedang pada bagian utara berupa pegunungan, yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Serayu. Di selatan daerah Gombong, terdapat rangkaian pegunungan kapur, yang membujur hingga pantai selatan. Daerah ini terdapat sejumlah gua dengan stalagtit dan stalagmit.


Luas Wilayah dan Penggunaan

Kabupaten Kebumen mempunyai luas wilayah sebesar 128.111,50 ha atau 1.281,11 km² dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai dan pegunungan, namun sebagian besar merupakan dataran rendah.

Dari luas wilayah Kabupaten Kebumen, tercatat 39.768,00 hektar atau sekitar 31,04% sebagai lahan sawah dan 88,343.50 hektar atau 68.96% sebagai lahan kering.

Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah beririgasi teknis dan hampir seluruhnya (46,18%) dapat ditanami dua kali dalam setahun, sebagian lagi berupa sawah tadah hujan (33,82%) yang di beberapa tempat dapat ditanami dua kali dalam setahun, serta 11,25% lahan sawah beririgasi setengah teknis dan sederhana.

Lahan kering digunakan untuk bangunan seluas 35.985,00 hektar (40,73%), tegalan/kebun seluas 28.777,00 hektar (32,57%) serta hutan negara seluas 16.861,00 hektar (19,08%) dan sisanya digunakan untuk padang penggembalaan, tambak, kolam, tanaman kayu-kayuan, serta lahan yang sementara tidak diusahakan dan tanah lainnya.


Penduduk

Penduduk Kabupaten Kebumen pada tahun 2005 tercatat 1.212.809 jiwa, mengalami pertumbuhan sebesar 0,79% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 293.373 rumah tangga sehingga rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga sebesar 4 jiwa. Kepadatan penduduk Kabupaten Kebumen sebesar 947 jiwa/km², dengan Kecamatan Kebumen merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 2.867 jiwa/km² dan Kecamatan Sadang merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 351 jiwa/km².

Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 612.467 jiwa dan perempuan sebanyak 600.342 jiwa sehingga sex-ratio-nya sebesar 102. Ditinjau dari distribusi/persebaran penduduknya, penduduk terbanyak di Kecamatan Kebumen, yaitu sebesar 9,94 persen, dan penduduk paling sedikit di Kecamatan Padureso sebesar 1,16% dari seluruh penduduk Kabupaten Kebumen.

Dilihat menurut kelompok umur, penduduk di bawah 15 tahun sebesar 30,45% atau 369.329 jiwa dan penduduk usia 65 tahun ke atas berjumlah 92.600 jiwa atau 7,64 persen, sedang penduduk usia 15 – 65 tahun sebanyak 750.880 atau 61,91 persen.


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kebumen


Sumber Gambar:

http://abjateng.net46.net/peta.php?k=KEBUMEN

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kebumen

http://warungfiksi.net/going-to-kebumen-dont-forget-the-caves-and-beaches/

http://yulian.firdaus.or.id/2003/12/07/pelangi-di-puring/

http://chaliim.wordpress.com/2007/10/

Peta Kebumen


View Larger Map

Potensi Ekonomi Kab Kebumen

Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa tengah yang sebagian merupakan dataran rendah (bagian Selatan) dan sebagian berupa pegunungan (bagian Utara). Dengan luas lebih dari 128 ribu Ha, daerah ini berpenduduk 1,2 juta jiwa.

Sektor pertanian berperan cukup dominan dalam perekonomian Kabupaten Kebumen. Sumbangannya mencapai 44,75 persen terhadap PDRB. Komoditi pertanian andalan daerah ini adalah produk tanaman bahan pangan terutama padi, ubi kayu, dan kacang kedele, dan perkebunan terutama kelapa dalam.

Pada tanaman bahan pangan, komoditi yang produksinya signifikan adalah padi, ketela pohon/ubi kayu, dan jagung. Produksi padi dan ubi kayu dari daerah ini berada diperingkat ke tujuh dan ke enam se Jawa Tengah. Kecamatan andalan untuk produksi padi adalah Adimulyo, Ambal, dan Kebumen. Sedangkan kecamatan andalan untuk ubi kayu dan jagung adalah Karangsembung, Karanggayam, dan Sadang.

Petani Kabupaten Kebumen juga menghasilkan produk-produk sayur-sayuran dan buah-buahan. Namun demikian jumlah produksinya tidak terlalu signifikan jika dibandingkan daerah lain di Jawa Tengah. Tanaman sayur-sayuran andalan daerah ini adalah mlinjo (39 ribu kwintal), lombok(11 ribu kwintal), dan kangkung (10 ribu kwintal). Kecamatan andalan untuk produksi mlinjo adalah Buluspesantren, untuk produksi kangkung adalah Kecamatan Puring, sedangkan produksi lombok relatif merata di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Kebumen.

Untuk buah-buahan, komoditi andalannya adalah pisang (100 ribu kwintal), semangka (53 ribu kwintal), dan mangga (48 ribu kwintal). Konsentrasi produksi semangka terdapat di Kecamatan Mirit, sementara produksi pisang dan mangga relatif merata di hampir setiap kecamatan. Namun demikian produksi terbesar pisang ada di Kecamatan Karanggayam, dan produksi terbesar mangga dihasilkan oleh petani di Kecamatan Sruweng.

Untuk subsektor perkebunan, komoditi andalan daerah ini adalah kelapa dalam, pandan dan tebu. Produksi kelapa dalam daerah ini merupakan yang terbesar se Jawa Tengah. Sedangkan produksi pandan dan tebu, meskipun bukan yang terbesar di level propinsi namun menempati tempat pertama dan kedua di daerah ini. Konsentrasi produksi pandan terdapat di Kecamatan Karanganyar. Sedangkan konsentrasi produksi tebu terdapat di Kecamatan Mirit.

Kebumen juga menghasilkan produk perikanan dan peternakan. Untuk perikanan terdiri dari ikan laut lebih dari 1 juta Kg, dan Ikan Darat lebih dari 1,8 juta Kg. sedangkan peternakan produksi yang signifikan antara lain Sapi, Kerbau, Kambing, Domba, Ayam Sayur, dan Ayam Kampung.

Selain pertanian, sektor lainnya yang cukup signifikan adalah perdagangan, hotel dan restoran. Berbagai kegiatan ekonomi di daerah ini ditunjang oleh tersedianya
akomodasi yang relatif cukup memadai. Di daerah ini terdapat 24 hotel dengan 532 kamar dan mempekerjakan 254 tenaga kerja.

Sumber:
http://www.cps-sss.org/web/home/kabupaten/kab/Kabupaten+Kebumen
17 Juni 2010

Profil Kabupaten Kebumen

Wilayah Kabupaten Kebumen memiliki luas wilayah 1.281,115 km ini secara geogrgafis terletak di 727' - 750' LS dan 10922' - 10950' BT terbagi menjadi 26 Kecamatan, 449 Desa dan 11 Kelurahan ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara di sebelah utara, Samudera Hindia di sebelah selatan, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas di sebelah barat, dan Kabupaten cilacap di seblah timur. Perekonomian Kabupaten Kebumen bertumpu pada pertanian terutama tanaman pangan.

Untuk pariwisata didaerah Kebumen cukup menjanjikan seperti Gua Jatijajar, Gua Petruk, Laboratorium alam Geologi di Karangsembung, disini juga memiliki potensi bahan tambang diantaranya marmer, fosfat, andesit, tanah liat dan batu gamping.

Kabupaten Kebumen dikenal dengan industri genteng yang diusahakan ditingkat home industry dengan pusat industri di lima kecamatan diantaranya: Kecamatan Sruweng, Pejagoan, Adimulyo, Klirong, dan Kutowinangun.

Gema industri genteng Kebumen dengan nama produk genteng sokka memang cukup dikenal di Provinsi Jawa Tengah namanya disejajarkan dengan industri genteng terkenal lainnya seperti genteng jatiwangi Majalengka Jawa Barat, industri genteng yang juga memanfaatkan SDA ini secara eksternal cukup positif karena memunculkan nama Kabupaten Kebumen di pasar genteng nasional khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun secara internal ada plus dan minusnya, plusnya karena hasilnya mampu mennghidupi sebagian penduduk, minusnya karena penggalian tanah liat yang tanpa aturan akan merusak lingkungan, lahan yang diambil tanah liatnya sebagian besar bekas sawah yang dijual pemiliknya seusai panen. Alih fungsi dari lahan sawah menjadi tanah galian itu membuat tanah rusak dan tidak dapat ditanami lagi.


Sumber Data:
Jawa Tengah Dalam Angka 2007
(01-10-2007)
BPS Provinsi Jawa Tengah
Jl. Pahlawan 6, Semarang 50241
Telp (024) 8311242, 8412802
Fax (024) 8311195

Sumber:
http://regionalinvestment.com/newsipid/id/displayprofil.php?ia=3305

Objek Wisata di Kebumen

Goa Jatijajar

Dibentuk alam selama ribuan tahun, muncullah sebuah karya nan indah yang menawarkan nuansa lain. Tempat berpetualang di perut bumi, namun santai dan menyenangkan yang terletak 21 kilometer ke arah selatan Gombong, atau 42 kilometer arah barat Kebumen.
Gua Jatijajar berada di kaki pegunungan kapur. Objek wisata ini sungguh sangat menarik. Pegunungan kapur ini memanjang dari utara dan ujungnya di selatan menjorok ke laut berupa sebuah tanjung.

Sebagaimana umumnya objek wisata lain di Indonesia, yang hampir selalu menyimpan legenda, Gua Jatijajarpun tak terkecuali. Kata yang punya cerita, Gua Jatjajar ini pada zaman dahulu merupakan tempat bersemedi Raden Kamandaka, yang kemudian mendapat wangsit. Cerita Raden Kamandaka ini kemudian dikenal dengan legenda Lutung Kasarung. Visualisasi dari legenda tersebut dapat kita lihat dalam diorama yang ada di dalam goa itu.

Masuk ke dalam gua ini, bagaimanapun ada rasa degdegan. Betapa tidak! Karena merasa seperti masuk ke dalam mulut binatang purba Dinosaurus. Tambah ngeri lagi jika membayangkan gelapnya suasana di dalam perut dinosaurus tersebut. Namun rasa cemas itu segera sirna, sebab ruangan diterangi oleh lampu listrik dari ujung ke ujung. Meski mulut gua cukup lebar, namun ruang perut dinosaurus lebih lebar lagi. Pada langit-langit terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi. Di tengah-tengah terdapat kursi melingkar tempat duduk pengunjung sambil menikmati indahnya ornamen stalagtit dan stalagnit serta diorama legenda Lutung Kasarung.

Setelah puas menyaksikan sajian ini, perjalanan dilanjutkan dengan menuruni tangga menuju ruang yang merupakan bagian ekor dari dinosaurus tersebut. Di dalam ruang ini, Anda dapat melihat sumber mata air yang disebut Sendang. Jumlah sendang tersebut ada 4 buah, yaitu Sendang Mawar, Kantil, Jombor dan Puserbumi. Sendang Mawar dipercayai mempunyai kekuatan gaib yang bisa membuat seseorang tetap awet muda, karenanya setiap pengunjung selalu menyempatkan diri untuk membasuh muka dengan air Sendang Mawar tersebut.

Dipenuhi oleh rasa kagum dan terpesona, tanpa terasa Anda telah menempuh jarak 250 meter menyusuri perut dinosaurus. Fantastis bukan? Dan itulah kenyataannya. Bukan itu saja, bahkan tanpa Anda sadari, Anda telah masuk ke perut bumi sedalam 40 meter. Benar-benar suatu petualangan yang santai yang hanya bisa dicicipi di Taman Wisata Gua Jatijajar.

Terletak 21 Km sebelah barat daya Kecamatan Gombong, atau 42 Km sebelah barat daya kota Kebumen. Legenda di dalam goa menggambarkan legenda Raden Kamandaka atau legenda Lutung Kasarung. Panjang goa adalah 250 meter. Di area Goa Jatijajar ini juga terdapat beberapa goa lainnya, seperti Goa Intan dan Goa Dempok serta tersedia taman dan Pulau Kera. Untuk menuju ke obyek wisata ini telah tersedia sarana dan prasara transportasi, penginapan serta rumah makan yang relatif representatif. Patung Dinosaurus yang seolah memuntahkan air dalam lokasi wisata ini sebenarnya merupakan muara dari mata air dari dalam Goa Jatijajar yang tiada pernah berhenti walau musim kemarau sekalipun.

Obyek wisata Goa Jatijajar dilengkapi taman yang asri yang dilengkapi dengan taman bermain. Taman ini diberi nama Pulau Kera, karena di taman ini terdapat banyak patung kera. Di gerbang mulut Goa Jatijajar, terdapat lobang di antara stalagnit, sehingga bila cahaya matahari masuk terlihat sangat indah. Goa Jatijajar merupakan bukti dari legenda Kamandaka (Lutung Kasarung), di mana kisah ini secara tersirat dikisahkan melalui patung-patung yang ada di dalam Goa Jatijajar. Di dalam Goa Jatijajar terdapat sebuah mata air (sendang) yang konon kabarnya akan membuat awet muda bagi yang mencuci muka di sana.

Di samping Goa Jatijajar, masih terdapat goa yang lain seperti Goa Dempok ini. Stalagtit yang terdapat di dalam Goa Dempok terbentuk secara alami selama ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Hingga kini masih terjaga keasliannya. Goa Intan berada satu lokasi dengan obyek wisata Goa Jatijajar. Goa ini memiliki keunikan tersendiri dengan langit goa yang relatif tidak terlalu tinggi.


Goa Petruk

Terletak kira – kira 7 km dari Goa Jatijajar. Nama Petruk berasal dari salah satu tokoh pewayangan yang mempunyai hidung panjang dan ia merupakan ponokawan yang setia. Terdapat stalaktit dan stalakmit yang masih asli bentuknya menyerupai payudara, tugu pancuran, baju putih dan semar. Untuk dapat masuk ke goa ini disediakan alat-alat seperti headlamp, spatuboot, baju tahan air (coverall), helm pelindung kepala. Penelusuran goa dapat dilintasi dengan jarak panjang sejauh 664 m dan jarak pendek 100 m . Pemandu wisata akan selalu mendampingi dan membawakan lampu charge sebagai penerangnya.

WADUK WADAS LINTANG

Waduk Wadaslintang mempunyai luas sembilan kali Waduk Sempor. Letaknya 34 Km Arah Timur Laut Kota Kebumen.

Pantai Tanjung Bata dan Pantai Menganti

Pantai Tanjung Bata dan Pantai Menganti memiliki karang terjal dengan bukit yang keperak-perakan serta pasir putih yang menawan.
Kedua pantai ini merupakan obyek wisata bagi wisatawan yang menyukai tantangan dan sedikit resiko. Lokasinya 7 Km dari Pantai Ayah. Untuk menuju lokasi ini wisatawan harus berjalan kaki sejauh 3 Km dari lokasi parkir kendaraan terdekat. Bentangan datar dekat Pantai Tanjungbata begitu indahnya. Panorama alam pantai yang menawan. Kerasnya ombak Pantai Selatan tidak menggoyahkan tebing karang yang tegar ini. Bentuk karang laut inilah yang membuat Pantai ini disebut Tanjungbata karena bentuknya yang mirip Batu Bata raksasa. Bila anda pernah datang ke Pantai Kuta Bali, maka anda akan merasakan kekaguman yang sama saat melihat Pantai Pasir Putih Menganti ini. Ombak yang tidak terlalu keras membuat obyek wisata ini sangat menarik sebagai lokasi santai sambil bermain di pantai pasir putih yang lembut. Investasi di Pantai ini merupakan tantangan bagi investor yang berminat mengembangkannya

GOA PETRUK
(Petruk Cave)
Terletak 7 Km selatan Goa Jatijajar. Petruk diturunkan dari nama pengikut setia Pandawa dalam Cerita pewayangan. Goa ini sangat mempesona. Tetesan air kapur terdengar bagaikan kebisingan yang tiada henti. Banyak stalaktit yang menyerupai bentuk kehidupan di dunia, seperti halnya stalaktit seperti anjing duduk ini. Stalaktit ini sangat memukau pengunjung karena menyerupai Tokoh Semar dalam cerita pewayangan. Gorden raksasa akan mengingatkan betapa Maha Kuasanya Tuhan YME dan segala ciptaannya di bumi dan di langit.
Boneka-boneka mungil terdapat di dalam Goa Petruk diantara aliran air dalam gua yang sejuk. Stalaktit ini sangat mirip dengan payudara yang tidak terdapat di tempat lain. Tangan anda dapat menyentuhnya karena dinding goa yang tidak terlalu tinggi.

PANTAI KARANGBOLONG

Nuansa perbukitan yang asri dan lambaian pohon kelapa serasa menyejukkan hati. Pantai Karangbolong menyimpan berbagai keindahan. Disamping pantai yang menawan, Pantai Karangbolong juga menyimpan keindahan karang dengan sarang burung waletnya.

PANTAI PETANAHAN

Terletak 17 Km Barat daya Kota Kebumen. Dengan ombak besarnya, Pantai Petanahan memiliki daya tarik tersendiri. Di lokasi ini juga dilengkapi panggung terbuka bagi acara-acara seni rakyat.

ARUNG JERAM PADEGOLAN

Lokasinya sepanjang sungai Padegolan yang akan membuat hidup bagai mimpi. Jika anda petualang sejati, cobalah arungi tantangan ini dan raih kemenangan alami

PANTAI PASIR

Pantai Pasir dipercayai sebagai pintu gerbang Nyai Roro Kidul (Pasir Beach) Terletak 24 Km sebelah selatan Kota Gombong atau 7 Km sebelah barat pantai Karangbolong. Dibalik keindahan alam yang memukau, Pantai Pasir diyakini masyarakat setempat sebagai pintu gerbang Istana Nyi Roro Kidul. Adapun pintu gerbang tersebut berupa Batu Karang yang seperti berujud Beruang yang sedang minum air telaga. Disamping wisata alam pantai yang menawan, Pantai Pasir juga merupakan lokasi menarik bagi yang suka berbelanja hasil laut, karena Pantai Pasir juga merupakan tempat pelelangan ikan (TPI) utama Kabupaten Kebumen. Pemandangan di sekeliling Pantai Pasir merupakan perpaduan antara alam laut yang indah, pegunungan yang anggun serta wilayah pertanian dan pertambakan yang subur.


Pantai Logending

Terletak kira – kira 11,5 km ke arah selatan dari Goa Jatijajar atau 10 menit dengan kendaraan pribadi. Pantai Indah Ayah terletak di Desa Ayah Kecamatan Ayah. Pantai Ayah disebut juga pantai Logending. Nama Logending berasal dari kata Lo dan Gending. Lo nama sebuah pohon yang kayunya dapat diracik menjadi alat musik Jawa yang dalam bahasa Jawa.disebut Gending, keduanya digabungkan menjadi kata Logending. Terdapat Bumi Perkemahan Logending dan Hutan Wisata. Daya tarik yang lain adalah Jembatan diatas air sepanjang 554 m yang memudahkan wisatawan melihat langsung indahnya panorama alam dan pantai Logending. Akses yang mudah ditempuh dengan melalui jalur Selatan-selatan jurusan Jogjakarta – Cilacap

Pantai Petanahan

Pantai Petanahan terletak kira –kira 17 km ke arah selatan dari kota Kebumen. Pantai dengan deburan ombak Lautan Indonesia menambah keindahan pantai ini. Dapat dicapai dengan kendaraan umum atau pribadi. Objek Wisata ini dikunjungi banyak wisatawan khususnya pada Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru.

Event yang sering dilaksanakan adalah Festival Layang-layang baik tingkat nasional maupun regional dan Lomba Pancing Ikan. Pesanggrahan Pandan Kuning juga merupakan bagian dari daya tarik karena ditempat inilah banyak wisatawan yang datang untuk berziarah dan menyepi.

Benteng Van Der Wijck

Terletak di kota Gombong kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Dibangun pada abad ke XVIII oleh Belanda untuk pertahanan, dan bahkan kadang-kadang untuk menyerang. Nama benteng ini diambil dari VAN DER WIJCK, nama yang terpampang pada pintu sebelah kanan, kemungkinan nama komandan pada saat itu. Mudah dicapai dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum 21 km dari Kebumen, atau 100 km dari Candi Borobudur. Benteng ini kadang dihubungkan dengan nama FRANS DAVID COCHIUS (1787 - 1876), seorang Jenderal yang bertugas di daerah barat Bagelen yang namanya diabadikan menjadi Benteng GENERAAL COCHIUS. Selanjutnya Benteng pertahanan ini digunakan untuk sekolah militer.


Data tehnis Benteng :

*
Luas Benteng atas 3606,625m2.
*
Benteng bawah 3606,625 m2.
*
Tinggi Benteng 9,67 m, ditambang cerobong 3,33 m.
*
terdapat 16 barak dengan ukuran masing-masing 7,5 x 11,32 m.


Pemandian Krakal

Nama Krakal adalah nama Desa di Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Terletak 12 km timur laut Kebumen. Anda akan dipijat oleh kehangatan air Krakal.temperatur air Krakal 39° C – 42° C, 86° F – 104 °F. Air Krakal menyembuhkan gatal, kadas, reumatik dan penyakit kulit lainnya.

Untuk kegiatan ritual juga ada. Tempatnya di dekat dengan sumber air /Sumur Pemandian Krakal. Demikian juga yang menghendaki untuk menginap, di lokasi disediakan rumah penginapan dengan tempat tidurnya.

Goa Jatijajar

Goa Jatijajar terletak kira kira 21 km dari kota Gombong atau 42 km barat daya kota Kebumen. Nama Jatijajar berasal dari kata jati dan jajar. Jati berarti nama pohon, Jajar berarti sejajar .terdapat diorama yang menceritakan tentang Legenda Raden Kamandaka. Legenda tersebut menunjukkan percintaaan abadi antara Raden Kamandaka dan Dewi Ratna Ciptarasa. Di dalam goa terdapat 4 ( empat ) sendang, yaitu Sendang Mawar, Kantil Jombor, dan Puserbumi. Terdapat pula stalaktit dan stalakmit. Obyek wisata unggulan ini menyajikan Rest Area, pasar souvenir, konveksi dan makanan khas. Di komplek/kawasan obyek wisata Goa Jatijajar terdapat 3 (tiga) goa yaitu Goa Dempok, Goa Intan dan Goa Jatijajar. Yang lebih menarik lagi di dinding atas Goa Jatijajar terdapat beragam tulisan dari pengunjung yang pernah datang ratusan tahun yang lalu, ada yang dari Hindia Belanja, Eropa bahkan trah penguasa pertama pemerintah Kabupaten Kebumen.


Jarak Obyek-obyek Wisata

Kebumen - Gombong 21 Km
Kebumen - Krakal 11 Km
Gombong - Goa Jatijajar 21 Km
Gombong - Goa Petruk 25 Km
Gombong - Pantai Ayah 29 Km
Gombong - Karangbolong 18 Km
Goa Jatijajar - Goa Petruk 7 Km
Goa Jatijajar - Pantai Ayah 11 Km
Goa Petruk - Pantai Ayah 4 Km
Kebumen - Pantai Petanahan 19 Km
Kebumen - Karang Sambung 18 Km


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kebumen
18 Juni 2010

Pabrik Bio-Ethanol Berbasis UKM Dioperasikan di Kebumen

Pabrik pengolahan bio-ethanol berbasis usaha kecil menengah (UKM) mulai dioperasikan di Desa Munggu, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Senin (26/5). Pabrik yang dijalankan oleh PT Bio Prima Energi Mandiri itu dapat menghasilkan 3.000 liter bio-ethanol setiap harinya dengan menggunakan bahan baku tebu, jagung, dan singkong. Direktur Utama PT BPEM Dani Hidayat mengatakan, untuk saat ini hingga Juni mendatang pihaknya masih menggunakan bahan baku tebu yang dipasok dari Perkebunan Pabrik Gula Madukismo di Yogyakarta. "Baru bulan Juni besok, kami akan menggunakan jagung sebagai bahan baku bio-ethanol.

Saat ini kami masih menggunakan tebu yang sudah jelas pasokannya dari Madukismo," katanya. Bahan baku pembuatan bio ethanol itu, lanjutnya, bisa berganti-ganti sesuai persediaan yang ada di pertanian. Namun untuk Kebumen, diupayakan akan menggunakan jagung secara optimal. "Kalau tebu sudah tak panen, bisa diganti dengan jagung. Begitu juga kalau jagung dan tebu sedang tak panen, bisa digantikan dengan singkong," katanya. Dalam sambutannya, Bupati Kebumen, Rustriningsih, mengatakan, Kebumen memang memiliki potensi yang cukup besar untuk pertanian jagung.

Setiap tahun, jumlah panen jagung di seluruh Kebumen mencapai 27.000 ton, sedangkan untuk Kecamatan Petanahan sendiri berkisar 3.262 ton. Selain jagung, wilayah Kebumen bagian utara juga memiliki potensi pertanian singkong yang cukup luas. "Karenanya, kami mengharapkan agar pabrik ini tak hanya menggunakan bahan baku jagung, tetapi juga singkong. Dengan demikian, perekonomian masyarakat petani di Kebumen bisa meningkat," katanya.

Dikatakan Dani, setiap hari pabrik yang dikelolanya membutuhkan 5 ton jagung per hari atau 1.500 ton jagung setiap tahunnya. "Karena itu meskipun hanya berbasis UKM, pabrik kami dapat menyerap tenaga kerja hingga 1.200 orang dari kalangan petani. Sebaliknya tenaga kerja yang mengoperasionalkan pabrik hanya 23 orang, dan seluruhnya dari Kebumen," katanya. Namun sejauh ini, menurut Direktur Marketing PT BPEM Sugeng Haryanto, produksi bio-ethanol masih dipasok untuk kebutuhan PT Pertamina karena kadarnya baru mencapai 85 sampai 90 persen. Setiap liternya dijual seharga Rp 5.500. "Setelah diolah di Pertamina, bio-ethanol itu akan menjadi bensin sekelas premium hingga pertamax," katanya.

Selain PT Pertamina, lanjutnya, PT BPEM juga mengolah bio-ethanol menjadi bensin siap pakai di dua unit pabrik serupa di Jakarta. "Dua unit pabrik di Jakarta sudah bisa mengolah bio-ethano menjadi bensin, namun kapasitas produksinya masih kecil sekitar 2.000 liter per hari," ujarnya. Untuk bio-ethanol setara minyak tanah pun, menurut Sugeng, sebetulnya pihaknya sudah dapat memproduksinya. "Penggunaannya jauh lebih irit dibandingkan minyak tanah, dan bahkan kompornya pun sudah disediakan. Produknya berupa bio-ethanol gel. Penggunaan untuk setiap 200 cc bio-ethanol, setara dengan satu liter minyak tanah. Hanya hingga saat ini, kami masih menunggu ketetapan harga dari pemerintah," tuturnya.


Sumber:
http://www.alpensteel.com/component/content/article/60-108-energi-bio-fuel/658--pabrik-bio-ethanol-berbasis-ukm-dioperasikan-di-kebumen.pdf
17 Juni 2010

Lengger Kebumen Banyumasan

Melihat Keberhasilan Pelaksanaan Klinik Sanitasi Di Kab Kebumen


Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan terbesar masyarakat Indonesia. Tidak hanya di tataran nasional, 10 besar penyakit yang ada di Kabupaten Kebumen masih didominasi penyakit berbasis lingkungan seperti Diare, ISPA dan Demam Berdarah. Diperlukan adanya suatu upaya yang menyatukan permasalahan kesehatan lingkungan dan pengobatan untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan.

Upaya tersebut dikenal dengan klinik sanitasi. Kegiatan klinik sanitasi melayani bimbingan, penyuluhan dan bantuan teknis, baik untuk pasien penyakit berbasis lingkungan dan klien yang bermasalah dengan kondisi sanitasi yang buruk. Kegiatan ini dapat dilakukan di dalam gedung (puskesmas, pustu, posyandu) dan luar gedung (rumah pasien/klien). Tujuan klinik sanitasi adalah mengetahui/menemukan faktor resko lingkungan dari pasien dengan penyakit menular berbasis lingkungan yang akan ditindaklanjuti dengan pengendalian faktor resiko yang dapat mempengaruhi morbiditas penyakit.

Dinas Kesehatan Kab. Kebumen mulai memperkenalkan klinik sanitasi pada 2003, namun baru diterapkan di beberapa wilayah puskesmas. Diawali dengan Pelatihan Klinik Sanitasi Bagi Petugas Paramedis, Sanitarian dan Petugas administrasi/loket puskesmas, maka klinik sanitasi dilaksanakan di semua wilayah puskesmas se-Kabupaten Kebumen pada tahun 2006. Hal ini untuk keberhasilan klinik sanitasi puskesmas.

Berdasarkan data tiga tahun terakhir dari tahun 2006 s/d 2008, kegiatan konseling pasien mengalami fase naik turun. Hal ini dipengaruhi oleh keaktifan paramedis untuk merujuk pasien ke klinik sanitasi dan jadwal konseling di tiap puskesmas. Sedangkan, konseling klien selalu meningkat yang berarti masyarakat semakin sadar bahwa dirinya mengalami masalah sanitasi dan mencari solusi. Jumlah kunjungan rumah meningkat setiap tahun. Diduga jumlah kunjungan rumah dipengaruhi oleh keaktifan petugas, dukungan pengambil keputusan di tingkat kabupaten maupun puskesmas terutama alokasi dana kegiatan serta kerjasama lintas program/sektor.

Berdasarkan laporan puskesmas, faktor resiko lingkungan merupakan faktor yang paling berpangaruh terhadap kejadian penyakit pasien klinik sanitasi. Prosentase pasien dengan faktor resiko lingkungan pada tahun 2006 s/d 2008 adalah 78 %, 73 % dan 70 %. Dan diantara faktor resiko lingkungan, aspek rumah sehat yang paling mempengaruhi kejadian penyakit berdasarkan hasil konseling dan kunjungan rumah pasien klinik sanitasi.

Selama tiga tahun berturut-turut, penyakit yang mendominasi pasien klinik sanitasi yaitu Diare, ISPA, Kulit, TB Paru dan vectorborne disease seperti DB, Chikungunya dan malaria. Tetapi jika dibandingkan dengan total jumlah kasus penyakit berbasis lingkungan, maka presentase rujukan pasien ke klinik sanitasi tergolong kecil, hanya sekitar 40 %. Hal ini mempengaruhi jumlah pasien yang dapat diketahui faktor resiko terkena penyakit yang hasil akhirnya pasien tidak terkena penyakit yang sama di kemuadian hari atau mengendalikan morbiditas penyakit menular berbasis lingkungan.

Namun selama ini belum ada monitoring dari petugas klinik sanitasi terhadap tindak lanjut dari kegiatan konseling maupun kunjungan rumah, baik terhadap status kesehatan pasien klinik sanitasi maupun morbiditas penyakit menular berbasis lingkungan. Tidak adanya bukti yang memperkuat kegiatan klinik sanitasi berperan dalam menurunkan morbiditas penyakit menular berbasis lingkungan membuat klinik sanitasi dianggap sebagai program kecil yang tidak punya daya ungkit besar terhadap masalah kesehatan, hanya milik sanitarian puskesmas.

Oleh karena itu, saran yang ingin disampaikan untuk 1) petugas puskesmas adalah monitoring tindak lanjut konseling dan kunjungan rumah terhadap status kesehatan pasien klinik sanitasi, pengolahan dan analisa data klinik sanitasi dengan morbiditas penyakit menular pada waktu yang sama sebagai bahan masukan kepada pimpinan puskesmas, lintas program/sektor untuk meningkatkan komitmen/dukungan mereka terhadap klinik sanitasi 2) petugas kabupaten pengolahan dan analisa data klinik sanitasi dengan morbiditas penyakit menular pada waktu yang sama sebagai bahan masukan kepada pemegang, lintas program/sektor untuk meningkatkan komitmen/dukungan mereka terhadap klinik sanitasi. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan klinik sanitasi puskesmas, penambahan sarana prasarana klinik sanitasi puskesmas.

Demikianlah hasil pelaksanaan klinik sanitasi puskesmas di Kabupaten Kebumen sejak 2006 hingga sekarang. Untuk melihat data klinik sanitasi dan morbiditas penyakit dapat dilihat pada lampiran Klinik Sanitasi VS Penyakit


Sumber :
http://www.kesehatan.kebumenkab.go.id/index.php?module=News&func=display&sid=11
17 Juni 2010

Nasi Penggel Kebumen


Salah satu kawasan yang harus disinggahi dalam rangka melaksanakan kewajiban pekerjaan adalah Kabupaten Kebumen. Kabupaten yang masih dalam wilayah karesidenan Kedu ini ternyata memiliki kawasan geografis yang mengagumkan. Memiliki pantai di selatan dan mencakup pegunungan di sebalah utara, menjadikan Kebumen sebagai kota pantai yang lumayan dingin karena angin pantai dan angin lembah bertemu disana. Suasananya juga menyenangkan, kehidupan ekonomi bergeliat dengan kuat, meski tak seperti kota-kota pantai utara Jawa.

Yang menarik dari Kebumen selain wisata alamnya adalah wisata kulinernya juga. Nasi Penggel demikian orang Kebumen menyebutnya, adalah masakan khas Kebumen. Nasi penggel adalah nasi putih yang dikepeli atau diglindingi seperti bola pingpong. Biasa disantap dengan lauk sayur lodeh gori (nangka muda) dan kikil sapi plus tempe goreng dan kerupuk. Setiap porsinya terdapat 6-8 butir bola nasi tersebut. Semuanya disajikan hangat-hangat menjadikan rasanya memang bener-bener maknyusss...

Meski ini bukan kali pertama saya bertandang ke Kebumen, namun ini adalah pertama kalinya saya mencicipi nasi penggel. Biasanya para bakul nasi penggel buka mulai jam setengah enam hingga jam delapanan. Setelah itu sudah susah mencarinya. Itupun jumlahnya relatif terbatas. Jadi harus bangun pagi-pagi guna menikmatinya. Itulah alasannya mengapa saya ketika sering ke Kebumen selalu kesulitan menemukan penjual nasi penggel ini.

Bakule wis do kukut kabeh nek wis kawanen. Untungnya kemarin ada teman yang membelikannya, jadi meski bangunnya siang saya tetap bisa mencicipi nasi penggel ini.


Sumber:
http://kaumbiasa.com/nasi-penggel-kebumen.php
17 Juni 2010

Wisata Goa Jatijajar


Dibentuk alam selama ribuan tahun. Muncullah sebuah karya nan indah yang menawarkan nuansa lain. Tempat berpetualang di perut bumi, namun santai dan menyenangkan.

Tour Anda di Jawa Tengah akan kurang lengkap kalau belum berkunjung ke Kabupaten Kebumen. Pasalnya, kabupaten yang dikenal sebagai penghasil sarang burung Walet ini menyimpan banyak objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sebut saja misalnya, Taman Wisata Gua Jatijajar yang terletak 21 kilometer ke arah selatan Gombong, atau 42 kilometer arah barat Kebumen.

Gua Jatijajar berada di kaki pegunungan kapur. Objek wisata ini sungguh sangat menarik. Pegunungan kapur ini memanjang dari utara dan ujungnya di selatan menjorok ke laut berupa sebuah tanjung.

Sebagaimana umumnya objek wisata lain di Indonesia, yang hampir selalu menyimpan legenda, Gua Jatijajarpun tak terkecuali. Kata yang punya cerita, Gua Jatjajar ini pada jaman dahulu merupakan tempat bersemedi Raden Kamandaka, yang kemudian mendapat wangsit. Cerita Raden Kamandaka ini kemudian dikenal dengan legenda Lutung Kasarung. Visualisasi dari legenda tersebut dapat kita lihat dalam diorama yang ada di dalam goa itu.

Masuk ke dalam gua ini, bagaimanapun ada rasa degdegan. Betapa tidak! Karena merasa seperti masuk ke dalam mulut binatang purba Dinosaurus. Tambah ngeri lagi jika membayangkan gelapnya suasana di dalam perut dinosaurus tersebut. Namun rasa cemas itu segera sirna, sebab ruangan diterangi oleh lampu listrik dari ujung ke ujung. Meski mulut gua cukup lebar, namun ruang perut dinosaurus lebih lebar lagi. Pada langit-langit terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi. Di tengah-tengah terdapat kursi melingkar tempat duduk pengunjung sambil menikmati indahnya ornamen stalagtit dan stalagnit serta diorama legenda Lutung Kasarung.

Setelah puas menyaksikan sajian ini, perjalanan dilanjutkan dengan menuruni tangga menuju ruang yang merupakan bagian ekor dari dinosaurus tersebut. Di dalam ruang ini, Anda dapat melihat sumber mata air yang disebut Sendang. Jumlah sendang tersebut ada 4 buah, yaitu Sendang Mawar, Kantil, Jombor dan Puserbumi. Sendang Mawar dipercayai mempunyai kekuatan gaib yang bisa membuat seseorang tetap awet muda, karenanya setiap pengunjung selalu menyempatkan diri untuk membasuh muka dengan air Sendang Mawar tersebut.

Dipenuhi oleh rasa kagum dan terpesona, tanpa terasa Anda telah menempuh jarak 250 meter menyusuri perut dinosaurus. Fantastis bukan? Dan itulah kenyataannya. Bukan itu saja, bahkan tanpa Anda sadari, Anda telah masuk ke perut bumi sedalam 40 meter. Benar-benar suatu petualangan yang santai yang hanya bisa dicicipi di Taman Wisata Gua Jatijajar.

TRAVEL TIPS

Untuk sampai ke Taman Wisata Gua Jatijajar, tidaklah terlalu sulit. Apabila Anda naik kendaraan umum, ambillah jurusan Gombong-Jatijajar. Jika ingin menginap, di sekitar lokai terdapat hotel melati dan homestay dengan tarif terjangkau. Sebagai pelengkap kunjungan Anda, ada baiknya mencicipi makanan khas daerah ini, yaitu Lanthing, yang banyak dijual di situ.

Informasi:
Diparda TK II Kebumen
Jl. Pahlawan, No. 136 Kebumen, Jawa Tengah. Telp: (0287) 81988

Koeswintoro
Terminal Wisata
Jl. Yos Sudarso, No. 565, Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.
Telp: (0287) 71250


Sumber :
http://kebumen.itgo.com/anyar/jatijajar.htm
17 Juni 2010


Sumber Gambar:
http://www.panoramio.com/photo/9224900

Potensi-Potensi Daerah Kebumen


Kabupaten Kebumen secara geografis terletak pada 7°27′ – 7°50′ Lintang Selatan dan 109°22′ – 109°50′ Bujur Timur. Bagian selatan dari Kabupaten Kebumen merupakan dataran rendah, sedang pada bagian utara berupa pegunungan, yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Serayu. Sementara di selatan daerah Gombong, terdapat rangkaian pegunungan kapur, yang membujur hingga pantai selatan. Daerah ini terdapat sejumlah gua dengan stalagtit dan stalagmit. Kabupaten ini juga menyimpan berbagai macam potensi daerah yang selama ini menjadi komoditas unggul dan menjadi kebanggaan masyarakat Kebumen. Berbagai macam potensi yang menjadi keunggulan Kebumen antara lain:

TANAMAN PANGAN

1. Semangka
Di daerah Urut Sewu Kecarnalan Mirit, Luas lahan yang tersedia ± 1.000 Ha, sedang saat ini rata-rata 1 (satu) tahun baru bisa dikelola ± 300 Ha, sehingga masih terbuka peluang ± 700 Ha. Kapasitas produksi rata-rata 1 (satu) tahun sebanyak 12 ton/Ha.

Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus).

Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci.

2. Kacang Tanah
Tanaman Kacang tanah tersebar di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Kebumen, sedang yang menjadi sentra adalah Kecamatan Puring, Petanahan, Ambal, Mirit, Buluspesantren dan Klirong.

Kapasitas produksi untuk kacang tanah adalah 9.129.986 ton/tahun, sedang untuk konsumsi lokal sebanyak 4.009.519 ton/tahun, sehingga lerjadi kelebihan produksi sebanyak 5.120.467 ton/tahun. Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan lemak.

Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya), digoreng, atau disangrai. Di Amerika Serikat, biji kacang tanah diproses menjadi semacam selai dan merupakan industri pangan yang menguntungkan.

Produksi minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO. Selain dipanen biji atau polongnya, kacang tanah juga dipanen hijauannya (daun dan batang) untuk makanan ternak atau merupakan pupuk hijau.

PERKEBUNAN

1. Kelapa

Kabupaten Kebumen merupakan sentra komoditas Kelapa, baik kelapa deres (untuk gula kelapa) maupun kelapa sayur (untuk industri minyak kelapa atau Sabut kelapa). Luas area untuk kelapa deres 916 Ha dengan produksi 10.305 ton atau 28.625 Kg/hari.

Perkebunan ini tersebar di 11 kecamatan, dimana pengembangan untuk kelapa deres s/d th. 2005 seluas 2.215 Ha dengan produksi 29.916 ton/tahun. Luas areal untuk kelapa sayur 32.393 Ha dengan kapasitas produksi 24.897 ton/tahun tersebar di 22 Kecamatan.

2. Perikanan

Kabupaten Kebumen mempunyai pantai sepanjang 57,55 Km membentang dari Kecamatan Mirit sampai Kecamatan Ayah, mempunyai potensi berbagai jenis ikan dan udang seperti Udang Lobster, Udang Jerbung, Ikan Bawal Putih, Tengiri, Tongkol, Kakap, Layur dan lain-lain.

Menurut penelitian, potensi ikan laut Kabupaten Kebumen sebesar 264.133,18 ton/tahun dengan produksi pada tahun 2001 sebesar 1.844,17 ton/tahun atau 0,60% dari potensi yang ada. Produk unggulan hasil perikanan laut adalah Udang Lobster.

BAHAN GALIAN

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh Pemerintah maupun Swasta, secara kuantitatif potensi batuan/mineral di Kabupaten Kebumen terdeteksi 14 (empat belas) macam batuan/mineral sebagai berikut :

1. Kelompok Bahan Bangunan : Andesit, Dlabes, Basalt, Sirtu, Marmer, Breksi, dan Serpentinit Lokasi : Kec. Buayan, Kec. Ayah, Kec. Sadang Kec. Pejagoan

2. Kelompok Bahan Keramik : Kaolin dan tanah Liat/lempung Lokasi : Kec. Sadang, Kec. Kebumen, Kec. Pejagoan, Kec. Rowokele, Kec. Buayan

3. Kelompok Mineral Industri : Batu Gamping, Phospat, Bentonit, Asbes dan Batu setengan Mulia Lokasi : Kec. Buayan, Kec. Ayah, Kec. Rowokele, Kec. Sadang, Kec. Kranggayam

PETERNAKAN

1. Kuda

Petenakan Kuda di Kabupaten Kebumen memiliki persamaan dengan peternakan Kuda di Kabupaten Purworejo yaitu kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan alat transportasi dan kuda pacu/balap.

Populasi kuda di Kabupaten Kebumen mencapai 540 ekor pada tahun 2003 dan diperkirakan akan meningkat tiap tahunnya. Berkembangnya sektor pariwisata di Kabupaten Kebumen turut mendukung meningkatnya permintaan kuda sebagai salah satu media pendukung sektor pariwisata di Kabupaten Kebumen ini.

2. Sapi Potong

Begitu pula permintaan daging sapi juga terus meningkat. Meskipun keberadaan peternakan sapi potong di Kabupaten Kebumen ini tidak sebesar peternakan sapi di Kabupaten Boyolali namun eksistensinya sangat menjanjikan terutama untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Propinsi Jawa Tengah bagian barat. Populasi sapi potong pada tahun 2003 mencapai 30.016 ekor.

3. Sapi Perah

Keberadaan sapi perah di Kabupaten Kebumen dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan susu sapi masyarakat sekitar dan kabupaten sekitarnya. Populasi sapi perah di Kabupaten Kebumen pada tahun 2003 telah mencapai 24 ekor. Meskipun

4. Kerbau

Populasi kerbau di Kabupaten Kebumen mencapai 1.031 ekor. Kerbau-kerbau ini dimaksudkan untuk alat untuk membajak sawah dan konsumsi dagingnya.

5. Kambing

Populasi kambing pada tahun 2003 mencapai 31.948 ekor. Kebutuhan daging kambing terus meningkat tentunya permintaan juga akan meningkat. Biasanya peternakan kambing ini merupakan bisnis sambilan para petani di Kabupaten Kebumen ini.

6. Domba

Peternakan domba juga berkembang di Kabupaten Kebumen ini. Peternakan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tekstil terutama untuk industri woll. Popuasi domba hingga tahun 2003 ini mencapai 27.991 ekor. Jumlah ternak domba dengan kambing hampir setara dan diperkirakan akan terus berkembang.

7. Ayam Kampung

Peternakan ayam kampung menjadi salah satu ciri masyarakat Kabupaten Kebumen. Kebanyakan warganya baik yang berada di Kota maupun di Desa banyak yang beternak ayam kampung ini. Populasinya juga besar yaitu 1.422.519 ekor pada tahun 2003. Besarnya populasi ayam kampung ini disebabkan oleh tradisi warga yang beternak ayam kampung.

8. Puyuh

Industri makanan yang terus berkembang terutama di obyek-obyek wisata dan kota-kota besar menjadikan kebutuhan telur puyuh juga meningkat. Bahkan permintaan tersebut tidk hanya datang dari Kabupaten Kebumen tetapi juga dari daerah lain di luar Kabupaten Kebumen.

Keberadaan peternakan burung puyuh menjadi salah satu pemasok dan pemenuhan permintaan-permintaan tersebut. Populasi burung puyuh sendiri pada tahun 2003 mencapai 8.458 ekor.

9. Kelinci

Begitu pula dengan kelinci, yang juga memberikan pengaruh besar terhadap penyediaan daging kelinci terutama untuk makanan khas Kabupaten Kebumen yaitu sate kelinci.
Populasi kelinci sendiri pada tahun 2003 mencapai 2.658 ekor.

(Diolah dari berbagai Sumber)


Sumber:
http://bisnisukm.com/potensi-potensi-daerah-kebumen.html
17 Juni 2010

Sejarah Terjadinya Kabupaten Kebumen


Seperti halnya Daerah-daerah di Indonesia yang mempunyai latar belakang kultur budaya dan sejarah yang berbeda-beda, Kabupetan Kabumen memiliki sejarah tersendiri yaitu berdiri Kabupaten Kebumen dimana maksud yang dikandung untuk memberikan rasa bangga dan memiliki bagi warga masyarakat Kabupaten Kebumen yang selanjutnya dapat menumbuh kembangkan potensi-potensi yang ada sehingga dapat memajukan pembangunan di segala bidang .Sejarah awal mulanya adanya Kebumen tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Mataram Islam. Hal ini disebabkan adanya beberapa keterkaitan peristiwa yang ada dan dialami Mataram membawa pengaruh bagi terbentuknya Kebumen yang masih didalam lingkup kerajaan Mataram. Di dalam Struktur kekuasaan Mataram lokasi kebumen termasuk di daerah Manca Negara Kulon ( wilayah Kademangan Karanglo ) dan masih dibawah Mataram. Berdasarkan Perda Kab. Kebumen nomor 1 tahun 1990 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten kebumen dan beberapa sumber lainnya dapat diketahui latar belakang berdirinya Kabupaten kebumen antara lain ada beberapa versi yaitu :


Versi I

Versi Pertama asal mula lahirnya Kebumen dilacak dari berdirinya Panjer . Menurut sejarahnya menurut sejarahnya, Panjer berasal dari tokoh yang bernama Ki Bagus Bodronolo.Pada waktu Sultan Agung menyerbu ke Batavia ia membantu menjadi prajurit menjadi pengawal pangan dan kemudian diangkat menjadi senopati. Ketika Panjer dijadikan menjadi kabupaten dengan bupatinya Ki Suwarno( dari Mataram ), Ki Bodronolo diangkat menjadi Ki Gede di Panjer Lembah ( Panjer Roma ) dengan gelar Ki Gede Panjer Roma I, Pengangakatan tersebut berkat jasanya menangkal serangan Belanda yang akan mendarat di Pantai Petanahan sedangkan anaknya Ki Kertosuto sebagai patihnya Bupati Suwarno.Demang Panjer Gunung, Adiknya Ki Hastrosuto membantu ayahnya di Panjer Roma, kemudian menyerahkan jabatannya kepada Ki Hastrosuto dan bergelar Ki Panjer Roma II. Tokoh ini sangat berjasa karena memberi tanah kepada Pangeran Bumidirja. yang terletak di utara Kelokan sungai Lukulo dan kemudian dijadikan padepokan yang amat terkenal. Kedatangan Kyai P Bumidirja menyebabkan kekhawatiran dan prasangka, maka dari itu beliau menyingkir ke desa Lundong sedang Ki panjer Roma II bersama Tumenggung Wongsonegoro Panjer gunung menghindar dari kejaran pihak Mataram. Sedangkan Ki Kertowongso dipaksa untuk taat kepada Mataram dan diserahi Penguasa dua Panjer, sebagai Ki Gede Panjer III yang kemudian bergelar Tumenggung Kolopaking I ( karena berjasa memberi kelapa aking pada Sunan Amangkurat I ). dari Veri I dapat disimpulkan bahwa lahirnya Kebumen mulai dari Panjer yaitu tanggal 26 Juni 1677.


Versi II

Sejarah Kabupaten Kebumen dimulai sejak Tumenggung Arung Binang I yang masa mudanya bernama JAKA SANGKRIP yang berdarah Mataram dan dititipkan kepada pamannya Demang Kutawinangun. Setelah dewasa lalu mencari ayahnya ke keraton Mataram dan setelah membuktikan keturunan Raja maka ia diangkat menjadi Mantri Gladag, kemudian sampai Bupati Nayaka dengan Gelar Hanggawangsa. setelah diambil menantu oleh Patih Surakarta kemudian diangkat menjadi Tumenggung Arung Binang I sampai dengan keturunannya yang Ke III sedangkan Arung Binang IV sampai ke VIII secara resmi menjadi Bupati Kebumen.


Versi III

Asal mula nama Kebumen adalah adanya tokoh KYAI. PANGERAN BUMIDIRJA. Beliau adalah bangsawan ulama dari Mataram, adik Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Ia dikenal sebagai penasihat raja, yang berani menyampaikan apa yang benar itu benar dan apa yang salah itu salah. Kyai P Bumidirjo sering memperingatkan raja bila sudah melanggar batas-batas keadilan dan kebenaran. Ia berpegang pada prinsip : agar raja adil dan bijaksana. Disamping itu juga ia sangat kasih dan sayang kepada rakyat kecil. Kyai P Bumidirjo memberanikan diri memperingatkan keponakannya, yaitu Sunan Amangkurat I. Karena sunan ini sudah melanggar paugeran keadilan dan bertindak keras dan kejam. Bahkan berkompromi dengan VOC (Belanda) dan memusuhi bangsawan ,ulama dan rakyatnya. Peringatan tersebut membuat kemarahan Sunan Amangkurat I dan direncanakan akan dibunuh, Karena menghalangi hukum qishos terhadap Kyai P Pekik dan keluarganya ( mertuanya sendiri ).

Untuk menghadapi hal itu, Kyai P Bumidirjo lebih baik pergi meloloskan diri dari kungkungan sunan Amangkurat I. Dalam perjalanan ia tidak memakai nama bangsawan , namun memakai nama Kyai Bumi saja.

Kyai P Bumidirjo sampai ke Panjer dan mendapat hadiah tanah di sebelah utara kelok sungai Lukulo , pada tahun 1670. Pada tahun itu juga dibangun padepokan/pondok yang kemudian dikenal dengan nama daerah Ki bumi atau Ki-Bumi-An, menjadi KEBUMEN.

Oleh karena itu bila lahirnya Kebumen diambil dari segi nama, maka versi Kyai Bumidirjo yang dapat dipakai dan mengingat latar belakang peristiwanya tanggal 26 Juni 1677.

Berdasarkan bukti-bukti sejarah bahwa Kebumen berasal dari kata Bumi, nama sebutan bagi P Kyai Bumidirjo , mendapat awalan Ke dan akhiran an yang menyatakan tempat.

Hal itu berarti Kabumen mula mula adalah tempat tinggal P Bumidirjo.

Di dalam perjalanan sejarah Indonesia pada saat dipegang Pemerintah Hindia Belanda telah terjadi pasang surut dalam pengadaan dan pelaksanaan belanja negara , keadaan demikian memuncak sampai klimaksnya sekitar tahun 1930. Salah satu perwujudan pengetatan anggaran belanja negara itu adalah penyederhanaan tata pemerintahan dengan penggabungan daerah-daerah Kabupaten (regentschaap) . Demikian pula halnya dengan Kabupaten Karanganyar dan Kebupaten Kebumen telah mengalami penggabungan menjadi satu daerah Kabupaten menjadi Kabupaten Kebumen. Surat keputusan tentang penggabungan kedua daerah ini tercatat dalam lembaran negara Hindia Belanda tahun 1935 nomor 629. Dengan ditetapkannya Surat Keputusan tersebut maka Surat Keputusan terdahulu tanggal 21 juli 1929 nomor 253 artikel nomor 121 yang berisi penetapan daerah kabupaten Kebumen dinyatakan dicabut atau tidak berlaku lagi. Ketetapan baru tersebut telah mendapat persetujuan Majelis Hindia Belanda dan Perwakilan Rakyat (Volksraad).

Sebagai akibat ditetapkannya Surat Keputusan tersebut maka luas wilayah Kabupaten Kebumen yang baru yaitu : Kutowingun , Ambal , Karanganyar dan Kebumen. Dengan demikian Surat Keputusan Gubernur Jendral De Jonge Nomor 3 tertanggal 31 Desember 1935 dan mulai berlaku tanggal 1 Januari 1936 dan sampai saat ini tidak berubah .Sampai sekarang Kabupaten Kebumen telah memiliki Tumenggung/Adipati/Bupati sudah sampai 29 kali.


Sumber:
http://www.kebumen.go.id/data/sejarah/sejarah.htm
18 Juni 2010